KONTROL
KINETIKA DAN KONTROL TERMODINAMIKA
Suatu
produk apabila di katakana control kinetic, maka produk itu akan terkontrol
ketika tidak ada satupun reaksi yang revesibel atau yang di sebut dengan
irreversible dan produk utama yang terbentuk dari control kinetic ini terbentuk
dengan sangat cepat.
Sedangkan
kontrol termodinamika yaitu apabila suatu reaksi dan ketika reaksi yang
mendominasi yaitu reaksi reversibel dan produk yang dihasilkan dari control
termodinamika ini adalah yaitu produk yang paling stabil
Produk
yang dihasilkan dari pada temperatur tinggi disebut juga dengan produk kontrol
termodinamika,sedangkan itu, produk hasil dari kontrol termodinamika merupakan
struktur yang lebih stabil atau memiliki energi lebih rendah, akan tetapi
mempunyai energi aktivasi tinggi. sedangkan sebaliknya produk yang dihasilkan
pada temperatur lebih rendah disebut dengan produk kontrol kinetika. Produk
kontrol kinetika memiliki energi aktivasi lebih rendah, sehingga reaksinya
lebih mudah berlangsung.
Kontrol
kinetika dan juga kontrol termodinamika merupakan suatu reaksi atau bisa juga
disebut dimana reaksi tersebut adalah dengan terjadi secara dua arah atau dua
jalur yang berbeda. Dan dua jalur tersebut dapat dijelaskan pada gambar
tersebut ada yang dinamakan dengan produk termodinamika dan juga produk
kinetika
Produk termodinamika ini lebih stabil. Tetapi energi aktivasi dari termodinamika lebih besar. Sedangkan produk kinetika kurang stabil tetapi memiliki energi aktivasi lebih rendah.
1. Faktor
termodinamika (adanya stabilitas realtif dari realtif dari produk) Pada suhu
tinggi, reaksi berada di bawah kendali termodinamika (ekuilibrium, kondisi
reversibel) dan produk utama berada dalam sistem lebih stabil.
2. Faktor
kinetik (kecepatan pembentukan produk) Pada
temperatur rendah, reaksi ini di bawah kontrol kinetik (tingkat, kondisi irreversible)
dan produk utama adalah produk yang diha adalah produk yang dihasilkan dari
reaksi tercepat
Dapat
di lihat dari diagram koordinasi, dimana terdapat reaktan. Reaktan tersebut
bisa melalui dua arah arah berwarna hijau. Dan arah berwarna biru. Dimana jalur
hijau menghasilkan pembentukan produk teeimodinamika. Biru adalah produk
kinetika,reaktan tersebut adalah merupakan reaktan untuk keduanya
ketika kita ingin membuat suatu produk dari suatu reaktan, dan juga jumlah produk yang
dihasilkan sebanyak-banyaknya, banyaknya
produk yang dihasilkan tersebut juga tergantung pada suatu kondisi reaksi saat
berlangsung. Produk yang bagus harus juga stabil atau disebut (termodinamika) dan kecepatan
yang dihasilkan juga harus relatif atau (kinetika).
Kestabilan
relatif dan kecepatan relatifini memiliki
keterkaitan yaitu pada suhunya. Apabila suhu dinaikan maka kecepatan
akan naik pula sedangkan dan juga energi nya juga akan bertambah dan semakin stabil. Dan
sebaliknya pula ketika apabila suhu diturunkan maka kecepatan tersebut akan turun pula, energi
pembentukan akan berkurang. Konsep kontrol termodinamika yaitu : ketika Suhu rendah
maka suatu konsentrasi banyak molekul terbentuk banyak, sedangkan Suhu tinggi maka konsentrasi
sedikit molekul yang dihasilkan sedikit.
Contoh
pembuatan ester menggunakan control kinetika dan juga control termodinamika
·
Alcohol: etanol,
·
Asam karboksilat: asam etanoat,
a. di siapkan asam
etanoat bereaksi dengan etanol
b. di siapkan
tabung reaksi
c. Ditambahkan
2 ml asam etanoat ke tabung reaksi yang
mana asam etanoat berbau seperti cuka
d. Dimasukkan
20 tetes atau sekitar 2ml etanol ke dalam taung reaksi
e. Ditambahkan 2 atau 3 tetes asam sulfat pekat ( sebagai
katalis)
f. Digoyangkan
tabung reaksi
g. Disiapkan
air sebanyak 10 mol ke gelas kimia
h. Diletakkan
tabung reaksi yang telah berisi campuran reaksi kedalam gelas kimia yang berisi
air
i.
Disiapkan pembakar Bunsen dan panaskan
j.
Diletakkan gelas kimia tersebut keatas
pemanas sampai air mendidih
k. Setelah
1 menit 24 detik didapatkan beberapa gelembung pada gelas kimia tersebut
l.
Setelah mendidih, matikan api Bunsen
m. Dibiarkan
hingga mndingin, terlihat reaksinya cukup baik
n. Dikeluarkan
sedikit tabung reaksi dan dibiarkan sedikit dingin sebelum dimasukkan kembali
ke gelas kimia tersebut
o. Setelah
sekitar 1 menit didalam air panas, diambil tabung reaksi dan diletakkan dalam
gels kosong ( untuk mendinginkan)
p. Dituangkan
natrium karbonat pada gelas lain, kemudian dimasukkan campuran reaksi yang
telah dilakukkan dipanaskan sebelumnya secara perlahan = terdapat lapisan zat
minyak dibagian atas yang merupakan ester dengan ciri tidak berbau seperti cuka
seperti sebelumnya tapi berbau cat ( untuk memisahkan asam yang tidak bereaksi
dan ester, alcohol yang tidak bereaksi)
·
Alcohol: methanol
·
Asam karboksilat: asam salisilat
1. Dimasukkan
0,5 gram asam salisilat kedalam tabung reaksi
2. Diambil
3 mol metanol lalu ditambahkan kedalam tabung reaksi yang berisi asam salisilat
3. Diguncang
tabung reaksi
4. Ditambahkan
katalis yaitu asam sulfat pekat sebanyak beberapa tetes kedalam tabung
reaksi tadi
5. Diletakkan
tabung reaksi yang berisi campuran kedalam gelas kimia yang berisi air
6. Disiapkan
Bunsen dan panaskan gelas kimia
7. Setelah
2 menit 30 detik terdapat gelembung pada gelas kimia
8. Setelah
mendidih tersebut lalu dimatikan Bunsen
9. Ambil
tabung reaksi dan letakkan kedalam gelas kimia kosong lalu biarkan dingin
10. Masukkan
natrium karbonat kedalam gelas kimia lain lalu tambahkan tabung yang berisi
campuran tadi dan diaduk
1. Campuran
berubah menjadi keruh dan menghasilkan bau yang khas bau yang menyenangkan
Berdasarkan
konsep kontrol kinetika dan termodinamika bahwa produk yang dihasilkan dari
suatu reaksi haruslah stabil (termodinamika) dan kecepatan yang didapatkan juga
relatif (kinetika), .Hal tersebut terkait dengan “suhu”.
Jika
suhu dinaikkan, maka kecepatan akan naik dan energinya akan stabil.
Jika
kecepatan kinetikanya bagus, berarti kestabilan termodinamikanya juga baik
Pada
video dapat dilihat pada saat suhu percobaan yang menggunakan etanol dan
etanoat dinaikkan yang mana berarti bahwa suhu
yang digunakan tinggi maka kecepatannya juga naik atau yang berarti
kinetika relatifnya juga naik serta bertambah dan jika suhu naik maka akan
semakin stabil yang berarti termodinamika nya juga semakin stabil. Untuk
percobaan etanol dan Asam etanoat menandakan bahwa kinetika dan
termodinamikanya bagus. Karna suhu nya naik maka ia stabil. Karna kestabilan
tersebut sehingga termodinamika nya bagus.
Berikut
video penjelasan dari kelompok saya https://youtu.be/1GsCgmiJv1E
Permasalhan
1. Kenapa
suhu menjadi kunci keberhasilan suatu reaksi ?
2. Bagaimana
perbedaan spesifik dari reaksi kontrol termodinamika dan juga kontrol kinetika
?
3. Bagaimana pengaruh dari kontrol termodinamika dan kontrol kinetika, terhadap suatu energi ?
Baiklah, saya Soni Fitri Br Nababan A1C119097, akan menjawab pertanyaan no 2,
BalasHapusFaktor termodinamika (adanya stabilitas realtif dari realtif dari produk) Pada suhu tinggi, reaksi berada di bawah kendali termodinamika (ekuilibrium, kondisi reversibel) dan produk utama berada dalam sistem lebih stabil.
Sedangkan Faktor kinetik (kecepatan pembentukan produk) Pada temperatur rendah, reaksi ini di bawah kontrol kinetik (tingkat, kondisi irreversible) dan produk utama adalah produk yang diha adalah produk yang dihasilkan dari reaksi tercepat
baiklah, saya Putri Mayang Sari (A1C119056) akan menjawab pertanyaan dari no. 3 yaitu Kontrol kinetika itu berhubungan dengan laju reaksi, dimana laju reaksi tersebut berpengaruh kepada energy
BalasHapusBaiklah saya Desri Indah Rahmadona A1C119041 , mencoba menjawab pertanyaan no 1 Karena suhu memiliki hubungan yang saling keterkaitan untuk membuat suatu produk dan suhu dapat dikontrol tinggi ataupun rendah tergantung konsentrasi banyak atau sedikit yang digunakan
BalasHapus