Sabtu, 25 September 2021

DEPROTEKSI GUGUS FUNGSI DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

 

Deprotector

Setelah dilakukan proteksi maka selanjutnya adalah deprotektor, yaitu sebuah reaksi menjelang selesai, dimana tentunya gugus pelindng harus di buang, supaya di harapkan mendapatkan senyawa prodak yang di harapkan atau sebagai molekul target sehingga di butuhkan deprotektor.  Deprotektor Adalah swnyawa yang berfungsi membuang gugus pelindung. Deprotektor atau zat atau juga senyawa yang berfungsi membuang gugus pelindung yang di gunakan





           

Deproteksi gugus protector

Jika ingin di lepaskan kembali maka di butuhkan deprotector, TBDMS yang akan di lepaskan senyawa yang mampu melepaskan gugus-gugus pelindung terhadap gugus alkohol senyawanya kita dapatkan tetrabutil amonium klorida atau disingkat TBAF  atau digunakan piridin  dan asam florida atau atau asam florida atau ammonium florida kita dapatkan bahwa senyawa-senyawa yang mengandung ion florida akan melepaskan gugus protector dari alkohol dari kelompok-kelompok sili, nanti di dapatkan deprotector  yang digunakan pada proses pelepasan protector gugus pelindungdari alkohol yang kita dapatkan Tris (dimetil Amino) Sulfonium di fluoro trimetil silikat ( TASF) untuk senyawa senyawa yang di gunakan untuk melepas gugus pelindung atom dari senyawa senyawa senyawa senyawa yang digunakan untuk berikutnya mekanisme proteksi mekanisme pelepasan gugus pelindung mekanisme pasar yang mendekati gugus hidroksil ini kita

 



 

Mekanisme pelepasan gugus yang membekap gugus hidroksil kita dapatkan untuk senyawa alkohol yang sudah terdekat atau terproteksi dengan kehadiran Silil kita siapin senyawa asam klorida H-F, asam klorida untuk ion florida akan menyerang akan berikatan dengan silicon sehingga kita dapat kan nanti ada ion H+ positif yang bebas floridanya terikat langsung ke silicon dan silikonnya menjadi bermuatan negatif ada yang H+ positif dan kemudian dalam kondisi seperti ini nanti oksigen sebagai unsur elektron negatif dari silikon akan menarik elektron ke oksigen sehingga kita dapatkan kondisinya menjadi R-O minus atau alkanolat sebagai ion negative dan silikonnya sudah netral tapi di dalam larutan masih di dapatkan ada ion positif dari ion H+ yang berasal dari H-F  nah ini nanti akan menyatu dengan alkanolat R-O  minus menjadi alkohol ilustrasi mekanisme deproteksi dari gugus pelindung dari senyawa alkohol

           

Aplikasi proteksi alkohol

 

Aplikasi proteksi dan deroteksi terhadap gugus alkohol proteksi dan deproteksi terhadap gugas alkohol ini kita dapatkan menggunakan senyawa-senyawa silil  misalnya kita dapatkan untuk senyawa yang mengandung gugus hidroksil dan gugus keton O ini menjadi molekul target dan OH ini menjadi molekul yang ingin kita sintesis kita berharap ada gugus karbonil dan gugus alkohol dari molekul target atau namanya 4 hidroksi 2 butanon tetapi kita hanya memiliki bahan baku dari senyawa yang kita dapatkan senyawanya 1,3-butanadiol, gugus hidroksil yang terakhir pada rantai karbon tetap utuh dari senyawa butanon , maka gugus hidroksi dari material bahan baku harus dipertahankan sementara gugus hidroksi dari gugus hidroksi alkohol pada karbon yang ketiga ini pada akhir reaksi mau dirombak menjadi keton maka untuk alkohol sebagai alkohol primer dari karbon yang terakhir posisi yang pertama ini harus di pertahankan  bagaimana caranya supaya tetap ada di akhir kita harus kita harus proteksi kita gunakan protektornya dari senyawa  tersier butil dimethyl  silils klorida, nanti klorida akan berikatan dengan hydrogen dan TBDMS akan berikatan degan Oksige dari gugus hidroksil dari maka gugus hidroksil dari alkohol primernya akan terproteksi kemudian baru kita lanjutkan untuk reaksi merombak hidroksil sebagai alkohol sekunder nya menjadi keton tentunya kita oksidasi kita oksidasi menggunakan PCC atau piridin chloro cromat ini merupakan reaksi yang sangat selektif untuk oksidasi alkohol menjadi aldehid dan keton kemudian kita dapatkan setelah ditambah PCC maka hidroksil berubah menjadi gugus keton tetapi protect masih tetap kehadirannya dalam molekul

Kalau kita ingin lepaskan maka tentunya kita gunakan D protector supaya didapatkan hasil akhir finish menjadi senyawa butanon kita dapatkan menjadi 4 hidroksi 2 butanon, karena posisi  dari karbonil  menjadi posisi karbon nomor dua dari sini kita gunakan untuk kita gunakan protektornya TBAF dapatkan nanti untuk tersier butil dimetil  silil lepas dan akan terbentuk kembali  hidroksil pada gugus sebagai  alkohol primernya, ilustrasi kalau ingin membuat prodak yang mengandung gugus keton dan hidroksil sementara bahan baku kita kita dapatkan ada dua gugus hidroksil salah satunya harus kita oksidasi si dan salah satunya dipertahankan cara mempertahankannya kita gunakan protector setelah selesai dioksidasi baru lepaskan dengan ion Florida, tersier butyl Amin Florida baru akan terbentuk menjadi  alkohol kembali


berikut link video penjelasan saya :


permasalahan :

1.  Dapatkah saudara jelaskan, apakah deproteksi itu penting ? jelaskan!

2. Menurut saudara didalam kehidupan sehari hari, apakah deproteksi ini memiliki manfaat. ?

3. Dari beberapa literature yang saya baca, mengapa kebayakan deproteksi menggunakan asam kuat.?

 

Minggu, 19 September 2021

PROTEKSI GUGUS FUNGSI DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

PROTEKSI GUGUS FUNGSI DALAM SINTESIS SENYAWA ORGANIK

Gugus Fungsi

Gugus fungsi adalah atom atau struktur yang memberikan ciri khas setiap senyawa misalnya kita dapatkan :



 

r-o-h alkohol mengandung OH,  H3C-O-H metanol  misalnya inilah yang  dapat dinyatakan sebagai fungsi



Gugus protector

Gugus protector atau gugus pelindung adalah gugus yang digunakan untuk melindungi gugus fungsi supaya tidak turut bereaksi dengan pereaksi atau pelarut selama proses sintesis dari selama proses sintesis jika kita dapatkan ada beberapa gugus fungsi tetapi sebagian dari gugus fungsi apa salah satunya kita ingin pertahankan sampai di akhir produk, maka gugus fungsi tersebut harus kita lindungi , supaya tidak turut atau ikut bereaksi atau rusak, sehingga gugus fungsinya berubah menjadi fungsi yang lain nah itu yang perlu kita lakukan maka kita butuh protector atau sebagai pelindung gugus fungsi


Proteksi gugus fungsi



Protector membuat protector misalnya kita dapatkan dalam satu molekul ada dua gugus fungsi yang sejenis senyawa alkohol dari sini kita dapatkan ada 4 atom karbon, dan namanya adalah butane diol. dan senyawa alkohol gugus fungsi alkohol yang terakhir atau alkohol primer, primer nya, ini ingin kita pertahankan tetap berada dalam molekul, sementara alkohol yang kedua mau di rubah supaya tidak terjadi kerusakan atau tujuan terjadi perubahan gugas fungsi alkohol primer, gugus fungsi alkohol primer dengan protector, ini terjadi ketika di dapatkan proteksi dari gugus fungsi, dari kita sesuaikan dengan gugus fungsi yang diharapkan tetap berada dalam molekul



Ilustrasinya kita lindungin aau di proteksi untuk salah satu gugus fungsi yang mau di pertahankan,  setelah kita baru kita lakukan reaksi-reaksi yang kita inginkan kalau misalnya kita lakukan reaksi oksidasi berarti gugus hidroksil sebagai hidroksil alkohol sekunder akan berubah alkohol sekunder jika dioksidasi akan kita temukan menjadi senyawa keton , sehingga kita dapatkan produknya ada keton dan nanti akan mendapatkan alkohol sebagai alkohol primer.

 



 

Syarat protector gugus fungsi

·         Mudah dimasukkan dan di keluarkan

Syarat-syarat gugus fungsi syarat-syarat gugus pelindung yang pertama mudah dimasukkan mudah direaksikan dengan mudah dilepaskan, tidak sulit dilepaskan dari gugus fungsi yang diharapkan sehingga bisa berubah kembali menjadi gugus fungsi sesuai dengan yang kita inginkan.

·         Resisten terhadap Reagen yang akan menyerang gugus fungsi yang tidak terlindungi

Resisten terhadap reagen, resisten terhadap reaksi-reaksi yang kita gunakan pelindung tadi resisten sehingga reagen yang menyerang  terlindungi tidak menyebabkan protector rusak

·         resisten terhadap semua jenis reagen yang mirip, yang Dbisa menyerag gugus yang apabila tidak terlindugi

Atau protector pelindung resisten terhadap semua jenis reaksi dan reaksi yang mirip yang mirip yang mau merusak sehingga tidak dapat mengurangi gugus fungsi atau gugus fungsi terlindungi oleh ataugugus pelindung, sehingga tetap kokoh, kuat  tahan terhadap serangan reaksi yang sejenis atau

·         Stabil dan hanya bereaksi dengan pereaksi khususnya untuk mengembalikan gugus fungsi asli

Hanya bereaksi dengan pereaksi khusus untuk mengambil mengembalikan fungsi asli harus digunakan pereaksi yang spesifik yang memang hanya bereaksi dengan gugus protector, yang dinyatakan protector stabil dalam kondisi apapun

·         gugus pelindung tidak mengganggu reaksi yang di lakukan sebelum di hapus

Tidak mengganggu reaksi yang dilakukan sebelum dihapus sebelum dibuang jadi tidak mengganggu tidak menyebabkan reaksinya tak berjalan dan tetap berlangsung sehingga pelingdung , mengingat terhadap pereaksi –pereaksi tersebut, tidak berinteraksi dengan gugus gugus yang ingin di rombak

 

Gugus fungsi perlu perlindungan



 

Ada beberapa gugus fungsi yang sangat sensitif dalam reaksi, sensitive terhadap reaksi oksidasi, reaksi reduksi,  atau terhadap pelarut, mengalami hidrolisis atau yang lain.

1.      Hidroksil, di proteksi kalau memang kita inginkan pada akhir produksi pada akhir sintesis tetap ada gugus fungsi sesuai dengan tempat posisi yang kita harapkan

2.      Aldehid ini juga ini juga sangat sensitif sensitif terhadap reduksi sensitif terhadap oksidasi reduksi menjadi alkohol primer oksidasi menjadi senyawa karboksilat asam karboksilat itu juga alkohol sensitif terhadap reaksi oksidasi, teroksidasi kalau nanti primer menjadi aldehid kalau sekunder menjadi keton senyawa setelah oksidasi menjadi aldehid akan menjadi senyawa asam dari supaya tetap bertahan senyawa hidroksil perlu di lindungi, ini gugus fungsi yang perlu di proteksi

3.      Gugus fungsi keton gugus fungsi keton sangat sensitif terhadap reaksi reduksi ketika reaksi keton mengalami perubahan maka akan berubah menjadi alkohol jika ingin mempertahankan tetap menjadi keton maka harus dilindungi atau proteksi

4.      Gugus Fungsi karboksilat tentang terhadap rentan terhadap reaksi esterifikasi atau mengalami reaksi reduksi yang yang nanti akan menjadi senyawa aldehid dan selanjutnya menjadi alkohol primer supaya tetap bertahan pada posisinya pada karbon yang diharapkan maka gugus fungsi karboksilat harus dipertahankan tetap berada pada posisinya harus dilindungi dan diproteksi tetap menjadi karboksilat

 

 

Protektor alkohol

Zat-zat senyawa senyawa yang berfungsi untuk melindungi  gugus hidroksil pada senyawa alkohol primer sekunder atau tersier yang pertama kita dapatkan salah satunya salah satunya yang kita dapatkan adalah kelompok atau golongan silil, silil adalah salah satu pelindung yang paling umum digunakan untuk memblokir, memproteksi gugus fungsi hidroksi, karboksil dan amino.



Ilustrasi reaksinya kita dapatkan kalau nanti ada senyawa alkohol maka struktur silil ini akan berikatan dengan oksigen dan hidrogen melepas menyatu dengan gugus atom A atau senyawa A dalam hal ini kita dapatkan selalu dari golongan-golongan halogenbaik itu klorin bromin atau iodin bisa jadi ilustrasinya dan akan terbentuk ROSiR3 menjadi  RO silicon tri alkilnya  nanti sudah selesai kita ingin menjadi alkohol kembali cukup kita tambahkan senyawa-senyawa yang mengandung ion klorida kita dapatkan dalam bentuk yang dalam campuran reaksinya maka nanti silil sebagai protector akan lepas dan terbentuk kembali alkohol



Masing masing struktur silil ada A, A di dapatkan dari klorida, bromide, iodin dan gugus lain, ini di dapatkan dari protector elompok silil

 

Reaksi proteksi gugus alkohol



Kalau nanti kita dapatkan gugus alkohol diproteksi dengan silil, A di dapatkan dari klorida  maka nanti hidrogen akan berikatan dengan silicon membentuk RO silikon Tri Alkil dan A berikatan dengan hydrogen menjadi HA dalam hal ini contoh jika CL maka akan menjadi HCL dalam suasana basa dari kondisi reaksinya dibuat dalam kondisi basa itu kita dapatkan untuk reaksi dari reaksi proteksi gugus alkohol basa yang digunakan adalah yang pertama piridin kemudian bisa juga dimetil Amin piridin, 2,6- lutidin, atau imidazole, yaitu basa digunakan dalam reaksi sintesis dalam proteksi gugus alkohol


Mekanisme proteksi gugus alkohol



 

Mekanisme cara proteksi gugus alkohol menggunakan protector protector salah satunya kita dapatkan kelompok silil misalnya kita dapatkan alkohol RO-H kita tambahkan dengan protector tersier butil dimetil silil klorida dalam suasana basa imidazole maka nanti akan terbentuk dari RO dari alkohol ini berikatan dengan silikon dari protector dan hidrogennya akan lepas berikatan klorida, dengan ilustrasi mekanisme ikatan yang terjadi pemutusan dan pembentukan ikatannya, senyawa tersier butil dimethyl silil klorida,  atom klorida akan berinteraksi dengan hidrogen dan silikon berinteraksi dengan RO dari alkohol oksigen dari alkohol nanti kita lihat bahwa oksigen punya pasangan elektron bebas dengan silikon dan Cl menyatu berikatan dengan hidrogen dari sini tentunya reaksinya adalah reaksi substitusi dan terbentuk ikatan oksigen dengan silikon dalam molekul tersier butil dimetil silis metil klorida, Di sini masih dalam kondisi antara oksigen berikatan dengan silikon dan hydrogen berikatan dengan oksigen sehingga oksigen bermuatan positif dan Cl berada di luar bermuatan negatif dengan kehadiran imidazole  maka nanti akan ditarik hidrogennya dan lepas ikatan antara silikon dengan alkohol sebagai protector dengan alkoholnya. kita dapatkan langsung terbentuk ikatan dengan oksigen dari molekul alkohol beserta alkilnya, imidazole akan mengingat HCl dan dari interaksi sebelumnya untuk mekanisme reaksi yang terjadi antara alkohol dengan tersier butil dimetil silil klorida dari kelompok silil dengan basa imidazole

berikut link video penjelasan saya : https://youtu.be/BerVZ-yU0b8 

 Permasalahan :

1.      Apa yang akan terjadi jika gugus fungsi alkohol tidak di proteksi ?

2.      Mengapa gugus fungsi perlu di lakukan proteksi  ?

3.      Apakah semua gugus fungsi bisa di gunakan sebagai gugus protektor ?

 

Minggu, 12 September 2021

RANCANGAN SINTESIS ASPIRIN DAN ASAM SINAMAT

 

RANCANGAN SINTESIS ASPIRIN DAN ASAM SINAMAT

Aspirin merupakan obat buat meredakan nyeri, demam, dan peradangan. Selain itu, obat yang dikenal jua menggunakan nama asam asetisalisilat ini jua dipakai buat mencegah terbentuknya gumpalan darah, sebagai akibatnya menurunkan risiko terjadinya agresi jantung atau stroke dalam penderita penyakit kardiovaskular.

Aspirin merupakan satu jenis obat yang palin dikenal. Aspirin merupakan obat pertama yg dipasarkan pada bentuk tablet. Sintesa aspirin ini buat memperoleh aspirin menurut proses yang sudah ditentukan, agar bisa diketahui cara ( sintesisnya serta bisa dipakai buat aktivitas kefarmasian lainnya. ) manfaat yang bisa diperoleh berdasarkan proses sintesa bahan (bahan obat merupakan lebih praktis digunakan, cepat dan gampang diperoleh apabila dibandingkan menggunakan cara mengisolasi pribadi berdasarkan bahan alam.

Aspirin bisa disintesis berdasarkan asam salisilat dan asam asetat anhidrat menggunakan dibantu menggunakan asam sulfat pekat. Aspirin memilik keguanaan buat meringankan rasa sakit, terutama sakit kepala, sakit gigi & nyerti otot dan menurunkan demam. Aspirin yang kini   sedang dikembangkan ini mempunyai pengaruh antikoagulan dan bisa dipakai pada takaran rendah denganwaktu usang   buat mencegah agresi jantung. Sintesis aspirin adalah suatu proses berdasarkan esterifikasi. Esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat menggunakan suatu alkohol membangun suatu ester.

Aspirin adalah salisilat ester yg bisa disintesis menggunakan memakai asam asetat "mempunyai gugus” COOH  & asam salisilat "mempunyai gugus OH. Asam salisilat dicampur dengan asam asetat anhidrat, sehingga reaksi membuat aspirin serta asam asetat, yang adalah produk sampingan. Bagian kecil   asam sulfat biasanya dipakai sebagaikatalis. Aspirin / asetosal atau bisa juga kita sebut sebagai asam asetilsalisilat merupakan turunan berdasarkan senyawaasam salisilat yang mana dapat diperoleh berdasarkan simplisia flora coretex' salicis.

Pada pembuatan aspirin, reaksi yang terjadi merupakan reaksi esterifikasi. Ester adalah turunan asam karboksilat yang gugus OR dari karboksilnya diganti menggunakan gugus OH berdasarkan alkohol. Ester bisa dibentuk berdasarkan. asam menggunakan alkohol, atau berdasarkan anhidrida asam menggunakan alcohol. Suatu ester asam karboksilat merupakan suatu senyawa yg mengandung gugus CO2R menggunakan R bisa berbentuk alkil juga aril. Alkohol menggunakan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat membangun ester asam karboksilat.Reaksi ini dianggap reaksi esterifikasi

Sintesis aspirin diklasifikasikan menjadi reaksi esterifikasi . Asam salisilat menggunakan anhidrida asetat , turunan asam, mengakibatkan reaksi kimia yg ternyata asam salisilat ini hidroksil gerombolan  sebagai ester gerombolan  (R-OH → R-OCOCH 3 ). Proses ini membuat aspirin dan asam asetat , yang dipercaya menjadi produk sampingan berdasarkan reaksi ini. Sejumlah mini   asam sulfat (& kadang-kadang asam fosfat ) hampir selalu dipakai menjadi katalis . Metode ini umumnya ditunjukkan pada laboraturium

Sintesis



 

 

Mekanisme :

 



Aspirin ini dibentuk menggunakan cara esterifikasi, dimana bahan aktif menurut aspirin yaitu asam salisitat direaksikan menggunakan asam asetat anhidrad atau bisa pula direaksikan menggunakan asam asetat glacial jika asam asetat anhidrad sulit buat ditemukan. Asam asetat anhidrad ini bisa digantikan menggunakan asam asetat glacial lantaran asam asetat glacial ini bersifat murni dan  mengandung air selain itu asam asetat anhidrad pula terbuat menurut 2 asan asetat galsial sebagai akibatnya dalam pereaksian volumenya seluruh digandakan. Pada proses pembuatan reaksi esterifikasi ini dibantusuatu katalis asam buat meningkatkan kecepatan reaksi. Namun dalam penambahan katalis ini nir terlalu berefek maka dilakukanlah pemanasan buat meningkatkan kecepatan reaksinya. Pada pembuatan aspirin pula dibubuhi air buat melakukan rekristalisasi berlangsung cepat dan akan terbentuk endapan. Endapan inilah yang merupakan aspirin.

Asam sinamat

Rumus kimia nya adalah  C6H5CH CHCOOH atau C9H8O2, berwujud kristal putih, sedikit larut pada air, dan memiliki titik leleh 133°C dan titik didih 300°C. Asam sinamat bagian dari fenol yang didapatkan menurut lintasan asam sikimat serta reaksi berikutnya.Bahan dasarnya merupakan fenilalanin & tirosin sama misalnya asam kafeat, asam p-kumarat, dan asam ferulat. Keempat senyawa tadi biasanya bukan lantaran masih ada melimpah pada bentuk tidak terikat (bebas), Turunannya termasuk fitoaleksin, kumarin, lignin, dan aneka macam flavonoid misalnya antosianin.

Reaksi  pada pembentukan asam sinamat dan  macam turunannya merupakan pengubahan fenilalanin sebagai asam sinamat melalui proses deaminasi atau pelesan amonia menurut fenilalanin buat membangun asam sinamat.


           Sintesis asam sinamat bisa dilakukan melalui reaksi kondensasi Knoevenagel & reaksi Perkin. Reaksi kondensasi Knoevenagel lebih acapkalikali dipakai lantaran jumlah senyawa yang diperoleh lebih banyak dan baik dibandingkan menggunakan reaksi Perkin. Pada hakikatnya reaksi kondensasi Knoevenagel adalah reaksi kondensasi antara suatu aldehid serta senyawa dimana yang memiliki hidrogen ± menggunakan 2 gugus karbonil menggunakan memakai katalis suatu basa organik yg mempunyai gugus amina

Link video penjelasan saya :  https://youtu.be/7m6VlvQ8e18 

Permasalahan :

1.      Bagaimana agar hasil dari reaksi esterifikasi menghasilkan aspirin yang banyak ?

2.      Apakah asam asetat anhidrat yang di perlukan pada pembuatan aspirin dapat di gantikan dengan asam yang lain, jelaskan !

3.      Apa yang akan terjadi jika suhu pada sintesis asam sinamat tidak sampai 300°C. ?

Senin, 06 September 2021

KONTROL KINETIKA DAN KONTROL TERMODINAMIKA

 

KONTROL KINETIKA DAN KONTROL TERMODINAMIKA

Suatu produk apabila di katakana control kinetic, maka produk itu akan terkontrol ketika tidak ada satupun reaksi yang revesibel atau yang di sebut dengan irreversible dan produk utama yang terbentuk dari control kinetic ini terbentuk dengan sangat cepat.

Sedangkan kontrol termodinamika yaitu apabila suatu reaksi dan ketika reaksi yang mendominasi yaitu reaksi reversibel dan produk yang dihasilkan dari control termodinamika ini adalah yaitu produk yang paling stabil

Produk yang dihasilkan dari pada temperatur tinggi disebut juga dengan produk kontrol termodinamika,sedangkan itu, produk hasil dari kontrol termodinamika merupakan struktur yang lebih stabil atau memiliki energi lebih rendah, akan tetapi mempunyai energi aktivasi tinggi. sedangkan sebaliknya produk yang dihasilkan pada temperatur lebih rendah disebut dengan produk kontrol kinetika. Produk kontrol kinetika memiliki energi aktivasi lebih rendah, sehingga reaksinya lebih mudah berlangsung.

Kontrol kinetika dan juga kontrol termodinamika merupakan suatu reaksi atau bisa juga disebut dimana reaksi tersebut adalah dengan terjadi secara dua arah atau dua jalur yang berbeda. Dan dua jalur tersebut dapat dijelaskan pada gambar tersebut ada yang dinamakan dengan produk termodinamika dan juga produk kinetika


Produk termodinamika ini lebih stabil. Tetapi energi aktivasi dari termodinamika lebih besar. Sedangkan produk kinetika kurang stabil tetapi memiliki energi aktivasi lebih rendah.


 

1.      Faktor termodinamika (adanya stabilitas realtif dari realtif dari produk) Pada suhu tinggi, reaksi berada di bawah kendali termodinamika (ekuilibrium, kondisi reversibel) dan produk utama berada dalam sistem lebih stabil.

2.      Faktor kinetik  (kecepatan pembentukan produk) Pada temperatur rendah, reaksi ini di bawah kontrol kinetik (tingkat, kondisi irreversible) dan produk utama adalah produk yang diha adalah produk yang dihasilkan dari reaksi tercepat

Dapat di lihat dari diagram koordinasi, dimana terdapat reaktan. Reaktan tersebut bisa melalui dua arah arah berwarna hijau. Dan arah berwarna biru. Dimana jalur hijau menghasilkan pembentukan produk teeimodinamika. Biru adalah produk kinetika,reaktan tersebut adalah merupakan reaktan untuk keduanya

ketika kita ingin membuat suatu produk dari suatu reaktan, dan juga jumlah produk yang dihasilkan sebanyak-banyaknya, banyaknya produk yang dihasilkan tersebut juga tergantung pada suatu kondisi reaksi saat berlangsung. Produk yang bagus harus juga stabil atau disebut (termodinamika) dan kecepatan yang dihasilkan juga harus relatif atau  (kinetika).

Kestabilan relatif  dan kecepatan relatifini memiliki keterkaitan yaitu pada suhunya. Apabila suhu dinaikan maka kecepatan akan naik pula sedangkan dan juga energi nya juga akan bertambah dan semakin stabil. Dan sebaliknya pula ketika apabila suhu diturunkan maka kecepatan tersebut akan turun pula, energi pembentukan akan berkurang. Konsep kontrol termodinamika yaitu : ketika Suhu rendah maka suatu konsentrasi banyak molekul terbentuk banyak, sedangkan Suhu tinggi maka konsentrasi sedikit molekul yang dihasilkan sedikit.

Contoh pembuatan ester menggunakan control kinetika dan juga control termodinamika

·         Alcohol: etanol,

·         Asam karboksilat: asam etanoat,

a.    di siapkan asam etanoat bereaksi dengan etanol

b.    di siapkan tabung reaksi

c.       Ditambahkan 2 ml asam etanoat  ke tabung reaksi yang mana asam etanoat berbau seperti cuka

d.      Dimasukkan 20 tetes atau sekitar 2ml etanol ke dalam taung reaksi

e.       Ditambahkan  2 atau 3 tetes asam sulfat pekat ( sebagai katalis)

f.       Digoyangkan tabung reaksi

g.      Disiapkan air sebanyak 10 mol ke gelas kimia

h.      Diletakkan tabung reaksi yang telah berisi campuran reaksi kedalam gelas kimia yang berisi air

i.        Disiapkan pembakar Bunsen dan panaskan

j.        Diletakkan gelas kimia tersebut keatas pemanas sampai air mendidih

k.      Setelah 1 menit 24 detik didapatkan beberapa gelembung pada gelas kimia tersebut

l.        Setelah mendidih, matikan api Bunsen

m.    Dibiarkan hingga mndingin, terlihat reaksinya cukup baik

n.      Dikeluarkan sedikit tabung reaksi dan dibiarkan sedikit dingin sebelum dimasukkan kembali ke gelas kimia tersebut

o.      Setelah sekitar 1 menit didalam air panas, diambil tabung reaksi dan diletakkan dalam gels kosong ( untuk mendinginkan)

p.      Dituangkan natrium karbonat pada gelas lain, kemudian dimasukkan campuran reaksi yang telah dilakukkan dipanaskan sebelumnya secara perlahan = terdapat lapisan zat minyak dibagian atas yang merupakan ester dengan ciri tidak berbau seperti cuka seperti sebelumnya tapi berbau cat ( untuk memisahkan asam yang tidak bereaksi dan ester, alcohol yang tidak bereaksi)

 

·           Alcohol: methanol           

·           Asam karboksilat: asam salisilat

1.      Dimasukkan 0,5 gram asam salisilat kedalam tabung reaksi

2.      Diambil 3 mol metanol lalu ditambahkan kedalam tabung reaksi yang berisi asam salisilat

3.      Diguncang tabung reaksi

4.      Ditambahkan katalis yaitu asam sulfat pekat sebanyak beberapa tetes kedalam tabung reaksi  tadi

5.      Diletakkan tabung reaksi yang berisi campuran kedalam gelas kimia yang berisi air

6.      Disiapkan Bunsen dan panaskan gelas kimia

7.      Setelah 2 menit 30 detik terdapat gelembung pada gelas kimia

8.      Setelah mendidih tersebut lalu dimatikan Bunsen

9.      Ambil tabung reaksi dan letakkan kedalam gelas kimia kosong lalu biarkan dingin

10.  Masukkan natrium karbonat kedalam gelas kimia lain lalu tambahkan tabung yang berisi campuran tadi dan diaduk

1.      Campuran berubah menjadi keruh dan menghasilkan bau yang khas bau yang menyenangkan

                  

Berdasarkan konsep kontrol kinetika dan termodinamika bahwa produk yang dihasilkan dari suatu reaksi haruslah stabil (termodinamika) dan kecepatan yang didapatkan juga relatif (kinetika), .Hal tersebut terkait dengan “suhu”.

Jika suhu dinaikkan, maka kecepatan akan naik dan energinya akan stabil.

Jika kecepatan kinetikanya bagus, berarti kestabilan termodinamikanya juga baik

Pada video dapat dilihat pada saat suhu percobaan yang menggunakan etanol dan etanoat dinaikkan yang mana berarti bahwa suhu  yang digunakan tinggi maka kecepatannya juga naik atau yang berarti kinetika relatifnya juga naik serta bertambah dan jika suhu naik maka akan semakin stabil yang berarti termodinamika nya juga semakin stabil. Untuk percobaan etanol dan Asam etanoat menandakan bahwa kinetika dan termodinamikanya bagus. Karna suhu nya naik maka ia stabil. Karna kestabilan tersebut sehingga termodinamika nya bagus.

Berikut video penjelasan dari kelompok saya https://youtu.be/1GsCgmiJv1E

 

Permasalhan

1.      Kenapa suhu menjadi kunci keberhasilan suatu reaksi ?

2.      Bagaimana perbedaan spesifik dari reaksi kontrol termodinamika dan juga kontrol kinetika ?

3.   Bagaimana pengaruh dari kontrol termodinamika dan kontrol kinetika, terhadap suatu energi ?   

 

HUBUNGAN STRUKTUR DAN KEREAKTIFAN SENYAWA SENYAWA TURUNAN FLAVONOID

  Pengertian flavonoid Flavonoid merupakan senyawa yang terdiri 15 atom C yang banyak tersebar di tumbuhan. Kurang lebih dari 2000 flavono...